Sebagaimana bumi yang tidak bisa hidup tanpa matahari, karya fotografi
juga tidak akan bisa eksis tanpa peran serta cahaya. Mustahil seseorang bisa
melahirkan karya foto tanpa peran serta cahaya.Cahaya adalah bahan bakar utama
fotografi.
Bab ini akan mengulas mengenai bentuk-bentuk cahaya dan bagaimana
memperlakukannya sehingga didapat hasil foto yang baik.
Pendalaman
pengetahuan mengenai cahaya dalam fotografi akan berpengaruh secara langsung
terhadap persepsi mahasiswa terhadap produksi foto. Fotografi bukan lagi
sekedar persoalan teknis dan non-teknis, fotografi adalah sebuah aktifitas
‘rohaniah’ untuk mengabadikan momentum. Cahaya adalah sumber kerohanian
tersebut. Dengan memahami pentingnya
cahaya, mahasiswa diharapkan untuk memperlakukan cahaya secara pantas, sesuai
dengan kaidah dan teknik khusus dalam fotografi.
Sumber
cahaya yang berbeda menghasilkan temperatur cahaya yang berbeda pula.
Temperatur cahaya matahari di langit yang cerah berbeda dengan temperature
cahaya lampu neon di ruang tamu, atau temperature cahaya lampu jalan di
perkotaan. Mata manusia sudah terlatih untuk menyesuaikan temperatur cahaya
yang berbeda ini sehingga kita pun tanpa sadar menganggap perbedaan temperature
cahaya itu sebagai sesuatu yang wajar saja.
Kewajaran
ini tidak berlaku bagi kamera foto. Lensa dan perangkat digital di kamera jika
tidak diatur, hanya memproses cahaya apa adanya. Oleh karena itu dibutuhkan
koreksi keseimbangan cahaya dalam kamera atau dikenal dengan White Balance (WB). Jadi selain mengatur tingkat intensitas
cahaya, juga perlu diperhatikan pula temperature warna dari cahaya disekitar
objek untuk memperoleh reproduksi warna yang tepat untuk produk foto.
tanpa menggunakan white balance, warna akan terlihat tidak natural |
dengan menggunakan white balance, warna akan sesuai dengan apa yang dilihat oleh mata |
Pengaturan
cahaya erat kaitannya dengan pewarnaan. Setiap cahaya mempunyai intensitas
warna yang berbeda. Kamera berfungksi untuk menangkap intensitas cahaya yang
kemudian diterjemahkan kedalam warna-warna yang muncul dalam produk foto.
White
balance adalah proses penghilangan corak warna-warna yang tidak realistis,
sehingga objek yang tampak, misalnya warna putih, menjadi tetap putih ketika
muncul di kamera. WB didalam kamera akan menghitung temperature warna sebuah
sumber cahaya, yang berhubungan dengan ukuran hangat-dinginnya sebuah cahaya
putih.
Mata
kita sangat canggih untuk menilai tingkat ‘putih’ sebuah objek dibawah beragam
sumber cahaya., namun kamera seringkali kesulitan untuk beradaptasi dengan
warna putih dibawah sumber cahaya yang variatif. Meski ada setting AWB (Auto
White Balance), namun setting ini seringkali salah mengartikan warna putih
menjadi putih kebiruan, atau putih kekuningan.
Temperatur warna
Temperature warna
menggambarkan spectrum cahaya yang diradiasikan dari sebuah ‘blackbody’ pada
permukaan temperature. Blackbody adalah objek yang mengabsorbsi semua cahaya
lepas dan tidak akan melepaskan atau merefleksikan cahaya teersebut. Analogy
sederhananya adalah, jika anda memanasi sebuah besi, maka dalam satu suhu
tertentu besi tersebut akan tampak ‘merah membara’, namun jika lebih panas lagi
maka akan tampak ‘putih membara’. Jadi warna putih adalah tingkat suhu warna
yang paling tinggi.
Dari
diagram diatas, terlihat bahwa pada suhu 5000 kelvin, cahaya yang ada tampak
netral, dan pada suhu 3000 kelvin – 9000 kelvin ada spectrum cahaya yang
beragam dari gelombang warna oranye sampai biru. Pada saat angka temperature
naik, maka warna akan terlihat semakin dingin.
Berikut
panduan dasar mengenai temperature warna pada objek-objek tertentu:
Oleh
karena beberapa corak warna tidak mencerminkan radiasi blackbody, maka aturan
white balance digunakan sebagai variable kedua dalam menentukan temperature
warna pada kamera: shift hijau-magenta. Menyesuaikan setting hijau magenta
penting dilakukan terutama untuk kondisi cahaya buatan seperti pada lampu neon
atau lampu jalan.
Kamera digital dewasa ini sudah dilengkapi dengan preset WB, hal yang memudahkan pemotret untuk cepat mengganti WB disaat kritis.
Tiga
preset pertama digunakan untuk beragam kondisi pencahayaan. AWB tersedia pada
semua jenis kamera digital dan emnggunakan teperatur ‘pasaran’ antara 3000-7000
kelvin. Custom WB dipakai untuk mendapatkan
setting sesuai kondisi pencahayaan yang sesungguhnya (biasanya dilakukan satu
kali jepret, dan hasil jepretan itu yang akan dipakai referensi WB oleh
kamera). Kelvin WB dipakai untuk
mengatur cahaya sesuai temperature yang diinginkan. Sementara itu enam setting
yang lain dipakai untuk menguatkan temperature warna dibawah kondisi
pencahayaan yang berbeda.
Penutup
Konsep
white balance akan sangat membantu pemotret mengatur tampilan warna dalam foto
yang diinginkan. Meski WB juga bias diatur melalui computer, namun WB yang
disetting melalui kamera dan disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di
lapangan akan mengasah ketrampilan dan kepekaan pemotret dalam menghadapi
kondisi pencahayaan yang berbeda.
Setting
WB, terutama Custom WB sangat menarik untuk dipraktekkan karena warna yang
keluar dari kamera seringkali merupakan konsep warna yang menarik dan tidak
bias didapatkan melalui setting WB melalui computer.
Latihan
11. Potretlah
objek dengan intensitas cahaya yang variatif (mulai yang rendah, sedang, maupun
tinggi). Perhatikan kecenderungan warnanya. Catat pula suhu warna yang muncul.
22. Pilih salah satu setting preset WB di kamera anda dan
gunakan untuk memotret dalam waktu sehari (1xpagi, 1xsiang, 1xsore), lihat
perbedaan apa yang terjadi.
Mahasiswa
diharapkan untuk mengeksplorasi setting WB dalam kamera. Untuk mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman, mahasiswa juga didorong untuk mengakses laboratorium
fotografi dan mencoba kamera dan peralatan fotografi yang tersedia.
Daftar Pustaka
Apple. (2005). Aperture:
Digital Photography Fundamentals. Apple Computer Inc.
Cambridge in Colour. (n.d). Tutorials: White Balance. Diakses pada 05
Desember 2011 dari http://www.cambridgeincolour.com/tutorials/white-balance.htm
Olympus. (2006). FAQ Frequently
Asked Questions on Digital Photography. The Olympus Digital Library Volume 5.
Olympus Imaging Europa.
Tarrant, John.( 2003). Digital
Camera Techniques. Focal Press. Oxford.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar