Saya akan mendiskusikan mengenai lensa sebagai bagian tak terpisahkan dari
kamera. Lensa mempunyai system operasional mandiri yang terpisah dari kamera,
namun terintegrasi dalam proses penciptaan gambar. System kerja lensa patut
dipahami mahasiswa agar dalam proses pemotretan, mahasiswa mampu mengoperasikan
lensa dengan baik dan benar.
Variasi model dan bentuk lensa juga akan dibahas.
Pemilihan lensa yang tepat untuk kondisi tertentu seringkali menjadi kendala.
Ini akibat pemahaman yang terbatas mengenai fungsi dan ukuran lensa, sehingga
dalam fase pemotretan kualitas gambar yang dihasilkan juga kurang
maksimal.
Bermacam bentuk lensa beredar secara luas di pasaran dengan beragam
variasi harga. Meski demikian kebanyakan orang berpendapat memang harga sangat
berpengaruh terhadap kualitas sebuah lensa. Bab ini berusaha untuk lepas dari
konteks harga namun lebih kepada bagaimana sebuah lensa bisa secara maksimal
mendukung pengambilan gambar yang bagus. It
is really not based on the price, it is really depends on the person behind the
camera.
Produsen kamera (terutama untuk jenis kamera poket) cenderung
mengarahkan konsumen untuk tidak terlalu memikirkan kualitas lensa. Fitur lain
lebih ditonjolkan, seperti harga yang murah, bentuk yang kecil, mampu memotret
didalam air, anti goncang, warna yang menarik, dll. perlu untuk diperhatikan
bahwa lensa memiliki peran sangat krusial. Ibarat tubuh manusia, lensa adalah
mata. Jika mata tidak dapat bekerja dengan maksimal, maka akan muncul masalah.
Lensa kamera, meskipun menjadi bagian integral dari tubuh kamera dan tidak bisa
dilepas/diganti (seperti terlihat dalam kamera jenis Point-and-shoot dan
Compact) masih tetap mempunyai peran penting. Ukuran dan kekuatan lensa harus
dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memakai kamera.
Sistem Lensa
Setiap lensa yang tertanam pada kamera pasti memiliki elemen-elemen
lensa. Setiap elemen lensa akan menghantarkan pancaran sinar seakurat mungkin
menuju sensor kamera. Kinerja elemen lensa mempunyai satu tujuan utama:
meminimalisir optical aberration
(penyimpangan optik) pada bentuk/ukuran cahaya sehingga imaji foto yang
tercipta akan mendekati bentuk objek yang sesungguhnya.
Penyimpangan optik terjadi saat titik didalam foto tidak diterjemahkan
secara baik setelah cahaya melewati lensa, sehingga menyebabkan blur pada
gambar, kontras warna berkurang, dan terjadi chromatic aberration (penempatan warna yang tidak sesuai).
Penyimpangan optic juga akan berakibat pada distorsi warna dan berkurangnya
gradasi warna secara radial (vignet).
Elemen muka lensa adalah bagian penting yang menentukan kinerja seluruh
bagian lensa. Pada semua model, permukaan lensa akan dilapisi oleh lapisan yang
anti-flare (bias cahaya), anti
abrasi, dan pantulan yang berlebihan. Bagian permukaan juga penting dalam
penentuan white balance.
Secara umum, elemen-elemen lensa terbuat dari kaca. Bahan kaca dipakai
karena memang mempunyai kesesuaian optic yang bagus. Namun bahan lain juga
dipakai seperti kaca kuarsa, plastik, dan akrilik. Dalam perkembangannya,
permukaan lensa mendapatkan perlindungan ganda dengan konsep multi-coated.
Lapisan ini selain menahan goresan juga meminimalisir flare dan kejanggalan bias cahaya. Beberapa lensa juga sudah
dilengkapi dengan UV coating untuk
menahan efek buruk bias cahaya matahari.
Panjang Fokal (Focal Length)
Panjang focal sebuah lensa akan menentukan sudut pandang dan juga
perbesaran subjek dalam posisi fotografis. Lensa dengan sudut lebar atau wide angle lens mempunyai focal length
pendek, sementara lensa telephoto
mempunyai focal length yang panjang.
Perspektif sebuah lensa ditentukan oleh panjang fokal. jika anda hendak
memotret suatu objek dengan jarak dan sudut yang sama, maka anda akan
mendapatkan hasil yang berbeda untuk tiap lensa yang digunakan. Jika
menggunakan lensa lebar, maka perspektif akan menjadi lebih lebar dan terlihat
seakan ditarik ketiap sudut-sudut foto. Berbeda dengan lensa telephoto,
perspektif akan menjadi lebih sempit.
Panjang fokal juga berpengaruh terhadap aktifitas memotret. Lensa
telephoto rentan terhadap goncangan, dikarenakan fokalnya yang panjang (kondisi
yang lumrah terjadi saat kita meneropong melalui binocular). Sebaliknya, lensa
lebar akan lebih stabil terhadap goncangan karena bidang gambarnya lebih
lebar.
Panduan diatas berlaku untuk kamera analog. Jika anda menggunakan kamera
DSLR atau Compact, maka panjang fokal sangat tergantung dari besar sensor digital
yang dibenamkan dalam kamera.
Jenis Lensa
Berdasarkan panjang fokal, jenis lensa bisa dibedakan atas:
a)
Lensa primer : dikenal juga dengan sebutan lensa fixed. Focal length tidak bisa diubah
(misalnya: 50 mm, 25 mm, 135mm). Lensa ini biasanya punya bukaan aperture
lebar, dengan motor lensa yang bergerak dinamis. Lensa ini mempunyai control
yang baik terhadap depth of field (kedalaman
ruang).
b)
Lensa lebar : dikenal juga dengan sebutan lensa wide-angle. Focal length pendek. Cocok
untuk sudut yang lebar dan background luas.
c) Lensa telephoto : dikenal pula dengan lensa zoom atau optical zoom. Punya kapasitas untuk mengubah focal length. Lensa
zoom bisa sangat nyaman dipakai karena bisa mengubah panjang focal dari lebar
ke standard, dan dari standard ke zoom.
Meski demikian, karena pergerakan yang bervariasi, akurasi f-stop tidak selalu
akurat. Akibatnya, pihak manufaktur lensa melakukan kompromi dengan menurunkan
tingkat kecepatan motor lensa.
Jangan salah
memahami lens zoom dengan digital zoom. Kamera digital menawarkan fitur digital zoom
terutama untuk kamera point-and-shoot dan compact. Perlu dipahami bahwa lens
zoom adalah perbesaran dengan optic. Kualitas gambar akan tetap baik.
Sebaliknya, digital zoom prosesnya seperti cropping di computer. Kualitas akan
menurun seiring pemotongan dan kompresi gambar.
Penutup
Pemakaian lensa membutuhkan kecermatan fotografer. Lensa akan menentukan
kualitas bingkai foto yang anda buat. Ada baiknya jika mahasiswa membiasakan
memakai lensa primer dulu, untuk mengasah kemampuan dalam melihat Depth of Field.
Latihan
1.
Pakailah lensa primer untuk mengambil gambar dengan
kamera anda. Usahakan mengetahui efek apa yang muncul beserta kelebihan dari
lensa tersebut
2. Pakai secara
bergantian lensa lebar dan telephoto untuk mengerti perbedaan yang muncul.
Kenali kelebihan dan kekurangannya.
Mahasiswa diharapkan untuk mengeksplorasi lebih jauh
setting lensa. Untuk mengembangkan pengetahuan, mahasiswa juga didorong untuk
mengakses laboratorium fotografi dan mencoba semua jenis lensa yang ada.
Daftar Pustaka
Cambridge in Colour. (n.d).
Understanding Camera Lenses. Diakses pada 3 Desember 2011, dari http://www.cambridgeincolour.com/tutorials/camera-lenses.htm
Olympus. (2006). FAQ Frequently
Asked Questions on Digital Photography. The Olympus Digital Library – Volume 5.
Olympus Imaging Europa.
The Truth About Online Gambling - Wolverione's
BalasHapusYou can find online gambling, online sports betting, casino games, and poker 바카라 사이트 유니 88 at both bookmakers and the casino floor. You can find an overview