Sabtu, 07 April 2012

White Balance


Sebagaimana bumi yang tidak bisa hidup tanpa matahari, karya fotografi juga tidak akan bisa eksis tanpa peran serta cahaya. Mustahil seseorang bisa melahirkan karya foto tanpa peran serta cahaya.Cahaya adalah bahan bakar utama fotografi.
Bab ini akan mengulas mengenai bentuk-bentuk cahaya dan bagaimana memperlakukannya sehingga didapat hasil foto yang baik.  

Pendalaman pengetahuan mengenai cahaya dalam fotografi akan berpengaruh secara langsung terhadap persepsi mahasiswa terhadap produksi foto. Fotografi bukan lagi sekedar persoalan teknis dan non-teknis, fotografi adalah sebuah aktifitas ‘rohaniah’ untuk mengabadikan momentum. Cahaya adalah sumber kerohanian tersebut.  Dengan memahami pentingnya cahaya, mahasiswa diharapkan untuk memperlakukan cahaya secara pantas, sesuai dengan kaidah dan teknik khusus dalam fotografi.

Sumber cahaya yang berbeda menghasilkan temperatur cahaya yang berbeda pula. Temperatur cahaya matahari di langit yang cerah berbeda dengan temperature cahaya lampu neon di ruang tamu, atau temperature cahaya lampu jalan di perkotaan. Mata manusia sudah terlatih untuk menyesuaikan temperatur cahaya yang berbeda ini sehingga kita pun tanpa sadar menganggap perbedaan temperature cahaya itu sebagai sesuatu yang wajar saja.

Kewajaran ini tidak berlaku bagi kamera foto. Lensa dan perangkat digital di kamera jika tidak diatur, hanya memproses cahaya apa adanya. Oleh karena itu dibutuhkan koreksi keseimbangan cahaya dalam kamera atau dikenal dengan White Balance (WB).  Jadi selain mengatur tingkat intensitas cahaya, juga perlu diperhatikan pula temperature warna dari cahaya disekitar objek untuk memperoleh reproduksi warna yang tepat untuk produk foto.

tanpa menggunakan white balance, warna akan terlihat tidak natural

dengan menggunakan white balance, warna akan sesuai dengan  apa yang dilihat oleh mata

Pengaturan cahaya erat kaitannya dengan pewarnaan. Setiap cahaya mempunyai intensitas warna yang berbeda. Kamera berfungksi untuk menangkap intensitas cahaya yang kemudian diterjemahkan kedalam warna-warna yang muncul dalam produk foto.

White balance adalah proses penghilangan corak warna-warna yang tidak realistis, sehingga objek yang tampak, misalnya warna putih, menjadi tetap putih ketika muncul di kamera. WB didalam kamera akan menghitung temperature warna sebuah sumber cahaya, yang berhubungan dengan ukuran hangat-dinginnya sebuah cahaya putih.

Mata kita sangat canggih untuk menilai tingkat ‘putih’ sebuah objek dibawah beragam sumber cahaya., namun kamera seringkali kesulitan untuk beradaptasi dengan warna putih dibawah sumber cahaya yang variatif. Meski ada setting AWB (Auto White Balance), namun setting ini seringkali salah mengartikan warna putih menjadi putih kebiruan, atau putih kekuningan.  

Temperatur warna

Temperature warna menggambarkan spectrum cahaya yang diradiasikan dari sebuah ‘blackbody’ pada permukaan temperature. Blackbody adalah objek yang mengabsorbsi semua cahaya lepas dan tidak akan melepaskan atau merefleksikan cahaya teersebut. Analogy sederhananya adalah, jika anda memanasi sebuah besi, maka dalam satu suhu tertentu besi tersebut akan tampak ‘merah membara’, namun jika lebih panas lagi maka akan tampak ‘putih membara’. Jadi warna putih adalah tingkat suhu warna yang paling tinggi.


Dari diagram diatas, terlihat bahwa pada suhu 5000 kelvin, cahaya yang ada tampak netral, dan pada suhu 3000 kelvin – 9000 kelvin ada spectrum cahaya yang beragam dari gelombang warna oranye sampai biru. Pada saat angka temperature naik, maka warna akan terlihat semakin dingin.

Berikut panduan dasar mengenai temperature warna pada objek-objek tertentu:



Oleh karena beberapa corak warna tidak mencerminkan radiasi blackbody, maka aturan white balance digunakan sebagai variable kedua dalam menentukan temperature warna pada kamera: shift hijau-magenta. Menyesuaikan setting hijau magenta penting dilakukan terutama untuk kondisi cahaya buatan seperti pada lampu neon atau lampu jalan.

Kamera digital dewasa ini sudah dilengkapi dengan preset WB, hal yang memudahkan pemotret untuk cepat mengganti WB disaat kritis. 


Tiga preset pertama digunakan untuk beragam kondisi pencahayaan. AWB tersedia pada semua jenis kamera digital dan emnggunakan teperatur ‘pasaran’ antara 3000-7000 kelvin. Custom WB dipakai untuk mendapatkan setting sesuai kondisi pencahayaan yang sesungguhnya (biasanya dilakukan satu kali jepret, dan hasil jepretan itu yang akan dipakai referensi WB oleh kamera). Kelvin WB dipakai untuk mengatur cahaya sesuai temperature yang diinginkan. Sementara itu enam setting yang lain dipakai untuk menguatkan temperature warna dibawah kondisi pencahayaan yang berbeda. 

Penutup 

Konsep white balance akan sangat membantu pemotret mengatur tampilan warna dalam foto yang diinginkan. Meski WB juga bias diatur melalui computer, namun WB yang disetting melalui kamera dan disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan akan mengasah ketrampilan dan kepekaan pemotret dalam menghadapi kondisi pencahayaan yang berbeda.

Setting WB, terutama Custom WB sangat menarik untuk dipraktekkan karena warna yang keluar dari kamera seringkali merupakan konsep warna yang menarik dan tidak bias didapatkan melalui setting WB melalui computer. 

Latihan
11. Potretlah objek dengan intensitas cahaya yang variatif (mulai yang rendah, sedang, maupun tinggi). Perhatikan kecenderungan warnanya. Catat pula suhu warna yang muncul.
22. Pilih salah satu setting preset WB di kamera anda dan gunakan untuk memotret dalam waktu sehari (1xpagi, 1xsiang, 1xsore), lihat perbedaan apa yang terjadi. 

   Mahasiswa diharapkan untuk mengeksplorasi setting WB dalam kamera. Untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman, mahasiswa juga didorong untuk mengakses laboratorium fotografi dan mencoba kamera dan peralatan fotografi yang tersedia.

   

    Daftar Pustaka

Apple. (2005). Aperture: Digital Photography Fundamentals. Apple Computer Inc.
Cambridge in Colour. (n.d). Tutorials: White Balance. Diakses pada 05 Desember 2011 dari http://www.cambridgeincolour.com/tutorials/white-balance.htm
Olympus. (2006). FAQ Frequently Asked Questions on Digital Photography. The Olympus Digital Library Volume 5. Olympus Imaging Europa.
Tarrant, John.( 2003). Digital Camera Techniques. Focal Press. Oxford.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar